BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan
penambahan penduduk dunia kira-kira 90 juta pertahun, diperkirakan bahwa pada
tahun 2010 populasi dunia akan mencapai angka 7.115 juta manusia dan Indonesia
akan mengambil bagian sebanyak 2.388 juta (population reports, May 1992).
Teori
Malthus (1766-1834 Essay On population) mengatakan bahwa “ Reproduksi manusia
cenderung merupakan deret unsure, sedangkan pasokan bahan pangan hanya tumbuh
sesuai deret hitung .
Keluarga
berencana merupakan suatu cara efektif untuk antara lain mencegah motilitas ibu
dan anak dengan menghindari kelahiran yang tidak dinginkan, mendapatkan
kelahiran yang memang diinginkan mengatur jarak kehamilan dan menentukan jumlah
anak dalam keluarga.
Program
Keluarga berencana Nasional (KB) di Indonesia, yang telah dirintis sejak tahun
1968 (LKKBN). Bertujuan untuk meningkatan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil
yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan
penduduk. Penyelenggaraannya ditempuh oleh Pemerintah (BKKBN) maupun unsure-unsur
non pemerintah, seperti organisasi profesi dan istitusi penunjang program KB.
Metode
antikonsepsi yang ideal untuk digunakan secara missal sampai saat ini belum ada
hendaknya harus memenuhi syarat sebagai berikut. Pertama-tama harus efektif,
dapat dipercaya, tanpa resiko gagal dan tanpa efek samping buruk, tidak
mempengaruhi senggama mudah menggunakan dan mendapatkannya, serta harga
relative murah . (Tjay dan Raharja, 2007).
B. MAKSUD PERCOBAAN
Untuk
mengetahui efek dan toksikologi dari obat-obat antifertilitas yang digunakan
secara oral berdasarkan jumlah fetus dan peningkatan berat badan hewan coba
mencit (Mus musculus).
C. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk
melihat, mengamati serta menetukan jumlah fetus dan peningkatan berat badan
hewan uji mencit (Mus musculus) setelah
pemberian sediaan obat mikroginon, Andalan, jus nenas, dan Na. CMC
1% sebagai control.
D.
PRINSIP
PERCOBAAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan,
penetuan senyawa obat mikroginon, andalan dan jus nenas sebagai obat
infertilitas serta Na. CMC 1% sebagai
control negative berdasarkan jumlah fetus dan peningkatan berat badan pada hewan uji mencit (Mus musculus)
setelah digabung selama 7 hari dengan mencit dan dilakukan pembedahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI RINGKAS
Fertilisasi
adalah pembentukan gamet yaitu perpaduan spermatozoa dari system reproduksi
pria dengan ovum (sel telur) dari sistem reproduksi wanita (Anonim, 2010)
Pembentukan
gamet diatur oleh hormone follicle stimulating hormone (FSH) dari kelenjar
hipofisis arterior, dimana hormone ini menstimulasi pembentukan sperma dan
testosterone disekresi oleh testis bila dirangsang oleh leternizing hormone
(LH) dari kelenjar yang sama menstimulasi terjadinya pematangan sperma. Dibawah
pengaruh dan hipofisis, ovarium mulai membentuk hormone estrogen dan
progesterone yang berperan dalam organ reproduksi primer atau sekunder wanita
dan efek dan efek kontrasepsi, progesterone bertugas mencegah pembuahan
berikutnya selama masa hamil (anonim, 2010)
Kontrasepsi
adalah tindakan untuk mencegah konsepsi atau mencegah kehamilan. Dikenal
sebagai cara yang dapat mencegah konsepsi, antara lain penggunaan kondom pada
pria atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR,IUD= Intra Uterine Devises),
tindakan operasi sterilisasi (Tubektomi wanita dan vasektomi untuk pria), atau
penggunaan kontrasepsi hormonal (Gunawan, 2007)
Tujuan
kontrasepsi antara lain yaitu untuk menunda kehamilan, menjarangkan kelahiran,
dan mengakhiri kesuburan (Tidak ingin hamil lagi. Secara garis besarnya dapat
dibagi dalam dua kelompok besar, yakni:
a. Kontrasepsi
Permanen
Kontrasepsi permanen disebut juga dengan
kontrasepsi yang menetap atau tidak dapat irreversible (tidak dapat kembali kebentuk semula). Pada
wanita dikenal dengan tubektomi, yakni pemotongan saluran tuba fallopi (oviduk),
kadang-kadang juga dapat dilakukan dengan mengikat oviduk sehingga ovum tidak
dapat lewat dan menghalangi pertemuannya dengan sperma yang ada pada akhirnya
tidak terjadinya proses fertilisasi. Pada pria, kontrasepsi dapat dilakukan
dengan pemotongan saluran sperma pada vas deferens, sehingga apabila terjadi
pengeluaran sperma akan tidak dapat keluar sperma, karena terhambat pada vas
deferens. (Anonim, 2010),
b. Kontrasepsi
bersifat tidak permanen
Kontrasepsi non permanen yang disebut
dengan kontrsepsi tidak tetap (irreversible). Ada beberapa metode yang termasuk
dalam cara ini antara lain:
1.
Kontrasepsi hormonal yang bertujuan
menghalangi terjadinya ovulasi
a.
Suntikan
Dilakukan
dengan menyuntik wanita subur dengan hormone 3 bulan sekali, yang dapat
mencegah terjadinya ovulasi.
b.
Susuk atau Implant
Diletakkan
dibawah kulit lengan, yang pada waktunya akan mencegah terjadinya ovulasi
c.
Pil KB
Pil
ini mengandung hormone estrogen dan progesterone yang diminum menurut kalender
yang telah ditetapkan kapan harus meminumnya.
Estrogen
berfungsi sebagai:
1.
Pertumbuhan dan perkembangan organ wanita
2.
Perkembangan tanda-tanda seksual sekunder
pubertas
3.
Mempengaruhi siklus haid
4.
Membuat kelenjar vagina dan serviks menjadi
lebih cair dan serviks menjadi lebih cair dan berjumlah banyak.
Derivatnya :
Estradiol, Estrone, Estrol, Mestranol
Sintetiknya :
Ethynil Estradiol, Dietilstil bestrol
Progestin berfungsi sebagai:
1.
Untuk mempersiapkan saluran genital wanita
terhadap penerimaan dan pematangan ovum yang telah dibuahi
2.
Mempertahankan kehamilan
Derivat
sintetiknya :Hidroksiprogeston, medroksi progesterone, noretindion
Natural:
Norgestrel (anonim, 2010)
Ada
beberapa bentuk pil antihamil yang masing berbeda baik isi, dosis maupun
penggunaanya:
1.
PiL kombinasi
Terdiri
dari estrogen dan progesterone, ada beberapa bentuk antara lain:
a.
Pil moonofasis (mycroginon,gynera,Yasmin)
Berisi
dua hormone dalam dosis tetap
b.
Pil bifasis (binordiol)
Teridiri
dari dua jenis tablet dengan susunan hormonal yang berlainan.
c.
Pil trifasis (trinordiol dan triquilar)
Terdiri
dari tiga jenis otablet dengan perbandingan antara komponennya berbeda
tergantung dari fase siklus.
2.
Pil mini
Hanya
berisi progestagennya linestrenol 500 mg atau sogestreln 7 mg.
3.
Pil acne (diare)
Pil
kombinasi yang mengandung progestagin siproteron dengan efek anti androgen
4.
Pil melatonin
Mengandung
hormone alamiah dari epiphysis, yang berdaya anti gonadotiap dan merintangi
ovulasi. (Tjay dan Raharja, 2007).
2. Kontrasepsi
tanpa alat
a.
Memperpanjang masa menyusui.
b.
Pantang berkala atau system kalender, dikeluarkan
dengan menahan atau tidak mengeluarkan hubungan coitus pada masa subur.
c.
Senggama terputus. Pada waktu sperma akan
keluar tidak dibiarkan masuk ke uterus dibuang keluar uterus (luar tubuh)
3. Kontrasepsi
secara mekanik
Kondom atau karet KB, dipasang pada penis pria sebelum
melakukan hubungan badan. Kondom menahan sperma dibagian ujungnya yang
mengandung spermasid.
4. Dengan
bahan spermasid
Jelly, tablet busa dan spons, bahan ini mengandung
antispermasida yang dimasukkan ke vagina.
5. Kontrasepsi
IUD (Intra Uterin Device)
Dikenal sebagai spiral yang dipasang dalam uterus wanita.
(anonym, 2010).
Infertilitas adalah
ketidakmampuan untuk hamil dalam satu tahun setelah secara teratur menjalani
hubungan intim yanpa kontrasepsi. Adapun factor-faktor yang menyebabkan
infertilitas.
a. Pada
wanita
1.
Gangguan organ reproduksi
2.
Gangguan ovulasi
3.
Kegagalan implantasi
4.
Endometriosis
5.
Abrasi genetic
6.
Factor imunologis
7.
Lingkungan
b. Pada
pria
1.
Abnormalitas sperma
2.
Abnormalitas ejakulasi
3.
Abnormalitas ereksi
4.
Abnormalitas cairan semen
5.
Infeksi pada saluran genital
6.
Lingkungan
7.
Abrasi genetic
(Anonim, 2010).
C.
URAIAN BAHAN
1.
Aquadest (FI
Edisi III, hal 96)
Nama Resmi :
AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling.
Rumus Kimia :
H2O
Berat Molekul :
18,02
Pemerian :
Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup rapat.
2.
Etinil
ekstradiol (FI Edisi III, hal 67)
Nama Resmi : AETHINYLOESESTRADIOLUM
Rumus Kimia : C20H24O2
Berat Molekul : 296,41
Pemerian :
Serbuk hablur, putih sampai putih gading, tidak
berbau.
Kelarutan :
Praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol (95%) P, dalam kloroform P,
dalam Eter P, dalam minyak nabati dan dalam alkali hidroksida.
Penyimpanan :
Dalam wadah bukan logam, tertutup rapat
terlindung dari cahaya.
Kegunaan :
Estrogenum.
3.
Levonorgestrel
(FI Edisi III, hal 494)
Nama Resmi : LEVONORGESTRELUM
Nama Lain : Levonorgestrel
Rumus Kimia : C21H20O2
Berat Molekul : 312,45
Pemerian : Serbuk putih atau praktis
putih, tidak berbau.
Kelarutan :
Praktis tidak larut dalam air, larut dalam
kloroform, sukar larut dalam etanol.
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya.
4.
Na. CMC (FI Edisi III, hal 401)
Nama resmi : NATII CARBOXYMETHYLCELLULOSUM
Nama lain : Natrium karboksimetilselulosa
Pemerian :
Serbuk atau butiran putih kuning gading tidak berbau
atau hampir tidak berbau higroskopik.
Kelarutan :
Mudah mendispersi dalam air, membentuk
suspensi koloidal, tidak larut dalam etanol
(95 %) P, dalam eter P dan dalam pelarut organik.
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan :
Zat tambahan.
D.
URAIAN TANAMAN
1.
Klasifikasi Nanas
(Ananas comosus L. Merr)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Bromelialis
Family : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Spesies : Ananas comosus L. Merr
2.
Morfologi Nanas
(Ananas comosus L. Merr)
Ananas comosus L. Merr. Adalah sejenis tumbuhan tropis yang
berasal dari Brazil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam familia
nanas-nanasan (family Bromeliaceae). Perawakan (habitus) tumbuhannya rendah,
herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang, berujung tajam,
tersusun dalam bentuk roset megelilingi batang yang tebal. Burung penghisap
madu merupakan penyerbuk alamiah dari buah ini, meskipun berbagai serangga juga
memiliki peran yang sama. Buah nanas sebagaimana yang dijual orang bukanlah
buah sejati, melainkan gabungan buah-buah sejati yang dalam perkembangannya
tergabung bersama-sama dengan tongkol bunga majemuk menjadi satu buah besar. Nanas yang dibudidayakan orang
sudah kehilangan kemampuan memperbanyak secara seksual, namun ia mengembangkan
tanaman muda (bagian ‘mahkota’ buah) yang merupakan sarana perbanyakan secara
vegetatif. (Anonim, 2009)
3.
Kandungan
kimia
Nanas adalah buah tropis dengan daging buah berwarna kuning memiliki
kandungan air 90% dan kaya akan kalsium, kalium, iodium, sulfur, dan khlor.
Selain itu juga kaya asam, biotin, vitamin B12, vitamin E, serta
enzim bromelin.
Di samping itu, buah nanas mengandung gizi cukup tinggi dan lengkap.
Buah nanas mengandung enzim bromelin (enzim protease yang dapat menghidrolisa
protein, protease, dan peptina), sehingga dapat digunakan untuk melunakkan
daging. Enzim ini sering pula dimanfaatkan sebagai alat kontrasepsi keluarga
berencana.
4.
Khasiat
nanas (Ananas comosus L. Merr)
Mengatasi batuk rejan, batuk berdahak, bronchitis akut dan kronik, flu,
TBC kelenjar, muntah darah, mimisan, disentri basiler, dan buang air besar
berdarah.
Beberapa penyakit yang disembuhkan dengan buah nanas (Ananas comosus L. Merr) :
a. Air perasan (jus) nanas: cacingan, radang
tenggorokan, beri-beri, menurunkan berat badan, dan masalah pencernaan.
b. Untuk luka bakar, gatal, dan bisul, peradangan
kulit, ketombe, dan sembelit dapat diobati dengan infus daun nanas.(Anonim,
2009)
E.
URAIAN OBAT
1.
Andalan (Harsen,
2007)
Komposisi :
Pil KB Andalan
berbentuk kemasan untuk
dikonsumsi selama 28 hari. Terdiri dari 21 tablet pil berwarna kuning
yang setiap tabletnya mengandung 0.15 mg Levonorgestrel (hormon Progestin) dan
0.03 mg Etinilestradiol (hormon Estrogen) dan 7 tablet salut gula berwarna
putih yang tidak mengandung hormon.
Indikasi :
Biasanya, bila Andalan diminum sesuai petunjuk, sel-sel telur dicegah pematangannya sehingga
tidak sampai pada keadaan di mana mereka dapat dibuahi. Tambahan lagi, lendir
leher rahim tetap kental sehingga seperma pria sukar untuk naik. Lebih dari
itu, lapisan endometrium tidak dipersiapkan untuk nidasi dari sel telur yang
sudah dibuahi. Karena itu Andalan memberikan perlindungan berganda terhadap kemungkinan
terjadinya kehamilan.
kontra indikasi : Kehamilan, gangguan fungsi hati yang hebat, penyakit
kuning atau rasa gatal-gatal yang terus menerus selama kehamilan sebelumnya, sindroma Dubin
– Johnson, sindroma Rotor, pernah atau sedang mengalami proses troboembolik di
arteri-arteri atau vena-vena dan keadaan dimana ada kecendrungan ke arah
penyakit-penyakit tersebut (misalnya gangguan sistem pembekuan darah dengan
kecendrungan menuju trobosis penyakit-penyakit jantng tertentu),
anemia sickle cell, adanya kanker payudara atau endometrium yang masih
diderita atau sedang diobati, diabetes berat disertai perubahan vaskular,
gangguan metabolisme lemak, riwayat adanya herpes pada waktu hamil,
otosklerosis yang memburuk selama kehamilan.
Kemasan :
1 box = 2 blister @ 28 tablet salut gula
Dipasarkan oleh : DKT Indonesia
2.
Mycroginon
(Bayer Schering Pharma, 2008)
Komposisi :
21 tablet masing-masing mengandung 0,15 mg
levonorgestrel dan 0,03 mg etinilestradiol serta 7 tablet placebo
Cara kerja obat : Efek kontrasepsi KOK (kontrasepsi oral
kombinasi) didasarkan atas interaksi beberapa
faktor yang terpenting diantaranya terlihat sebagai inhibisi ovulasi dan
perubahan-perubahan sekresi leher rahim. Di samping sebagai perlindungan
terhadap kehamilan, KOK mempunyai beberapa sifat positif, di samping efek-efek
negatif (lihat peringatan, efek samping), yang berguna dalam menentukan metoda
control kelahiran. Siklus menjadi lebih teratur dan menstruasi tidak terlalu
nyeri dan perdarahan menjadi sedikit. Hal terakhir ini menyebabkan penurunan
terjadinyan kekurangan zat besi. Di samping itu, terdapat bukti penurunan
resiko kanker rahim dan kanker indung telur. Terlebih lagi, KOK dengan dosis
yang lebih tinggi (0,05 mg etinilestradiol), menunjukka penurunan terjadinya
kista ovarium, penyakit radang panggul, tumor jinak pada payudara, dan
kehamilan ektopik.
Indikasi : Kontrasepsi oral
Efek samping :
Pada wanita yang sensitif, penggunaan
mycroginon kadang-kadang dapat menimbulkan
kloasma yang semakin parah apabila terkena sinar matahari. Wanita ini harus
menghindari paparan sinar matahari yang terlalu lama.
Kontra indikasi : Kontrasepsi oral kombinasi (KOK) tidak boleh digunakan jika
terdapat salah satu dari keadaan yang tercantum di bawah ini. Jika salah satu
dari keadaan tersebut terjadi untuk pertama kali sewaktu pemakaian KOK,
pemakaiannya harus dihentikan.
Peringatan :
Jika terdapat salah satu dari faktor resiko/
keadaan yang tersebut di bawah ini, manfaat
pemakaian KOK haruslah di ukur terhadap kemungkinan resiko bagi setiap individu
wanita dan dibicarakan dengan wanita tersebut sebelum dia memutuskan untuk
mulai menggunakannya. Dalam hal bertambahya, memburuknya atau kemunculan
pertama salah satu dari kondisi atau faktor resiko, wanita pemakai harus
menghubungi dokternya. Dokter selanjutnya harus memutuskan apakah pemakaiannya
harus dihentikan.
F.
URAIAN HEWAN UJI
1.
Klasifikasi Mencit
(Mus musculus)
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
2.
Morfologi
mencit
Mencit (Mus musculus) adalah
hewan pengerat (Rodentia) yang cepat berbiak, mudah dipelihara dalam jumlah
yang banyak, variasi genetiknya cukunyap besar serta sifat anatomis dan
fisiologinya terkarakteristik dengan baik.
Mencit bila diperlakukan dengan halus akan mudah dikendalikan sebaliknya
bila diperlakukan kasar mereka akan agresif, dan menggigit. Bila pejantan baru
dicampur kedalam kelompok yang sudah stabil susunan hiersarchinya mereka akan
berkelahi untuk menentukan pimpinan kelompok tersebut mencit betina yang sedang
menyusui anak-anak mempertahankan serangnya bila anak dipegang dengan tangan
kotor induknya akan menggigit atau memakan anak.(Malole, 1989)
3.
Karakteristik
Berat badan :
Jantan 20-40 gram, Betina 25-40 gram
Berat lahir : 0,5-1,5 gram
Luar permukaan tubuh : 20 gram/36 cm
Temperature suhu : 36,5-38 ͦ C
Jumlah diploid : 40
Harapan hidup : 1,5-3,0
Komsumsi makanan : 15 g/100 g/hari
Komsumsi : 15 ml/100 g/hari
Mulai dikawinkan : Jantan 50 hari, Betina 50-60
hari
Siklus birahi : 4-5 hari
Lama kebuntingan : 19-21 hari
Estrum postpartum :
Fertile
Jumlah anak perlahir : 10-12
Umur sapih : 21-28 hari
Waktu pemeliharaan : 7-9 bulan/6-10 liter
Produksi anak : 8/bulan
Jumlah pernapasan :
94-163/menit
Komposisi air susu :
lemak 12,1%
Protein 9,0%
Laktosa 3,2%
Detak jantung : 335,780/menit
Volume darah : 113-147/81-106 mmHg
Tekanan
darah : 76-80 mg/kg
Butir darah
merah : 7,0-12,5 x 106
mm3
Hematokrit : 39-49 %
Demoglobin : 10,2-16,6 mg/dl
Butir darah
putih : 6-5 x 10-3 /
mm3
- Neutropil :10-40%
- Lymphosit :
55-95%
- Eusinophil :
0-4%
- Monosit :
0,1-3,5%
- Basophil :
0-0,3% (Anonim, 2007)
BAB III
METODE KERJA
A.
ALAT DAN BAHAN
1.
Alat yang
digunakan
a. Batang pengaduk
b. Blender
c. Botol 100 ml
d. Erlenmeyer
e. Gabus
f. Gelas kimia
g. Jarum pentul
h. Kandang hewan uji
i. Kertas perkamen
j. Labu ukur
k. Lumpang
l. Penangas air
m. Pipet tetes
n. Pisau bedah
o. Sendok tanduk
p. Spoit oral
q. Stamper
r. Stopwatch
s. Timbangan analitik
t. Timbangan digital
2.
Bahan yang
digunakan
a. Aquadest
b. Jus nanas muda 10% b/v
c. Mencit (Mus
musculus)
d. Suspensi Andalan
e. Suspensi Mycroginon
f. Suspensi Na.CMC 1% b/v
B.
CARA KERJA
1.
Pembuatan
suspensi Na.CMC 1%
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Ditimbang Na.CMC sebanyak 6 gram
disuspensikan dalam 600 mll air panas lalu diaduk sampai homogen
c. Suspensi diberi etiket dan siap digunakan
2.
Pembuatan
suspensi obat Andalan
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Ditimbang serbuk tablet Andalan sebanyak 77,3
mg.
c. Diukur sebanyak 250 ml suspensi Na.CMC 1% b/v
dengan menggunakan labu ukur.
d. Dimasukkan sedikit demi sedikit obat yang
telah ditimbang dan dikocok hingga homogen.
e. Dimasukkan dalam wadah dan diberi etiket.
3.
Pembuatan suspensi
obat Mycroginon
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Ditimbang serbuk tablet Mycroginon sebanyak
96,6 mg.
c. Diukur sebanyak 250 ml suspensi Na.CMC 1% b/v
dengan menggunakan labu ukur.
d. Dimasukkan sedikit demi sedikit obat yang telah
ditimbang dan dikocok hingga homogen.
e. Dimasukkan dalam wadah dan diberi etiket.
4.
Pembuatan
jus nanas muda 10% b/v
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dikupas kulit nanas
c. Dicuci buah nanas tersebut
d. Diiris-iris kecil dan ditimbang sebanyak 10
gram dengan menggunakan cawan porselin.
e. Diblender dengan 100 ml aquadest.
f. Dikeluarkan dan disaring, kemudian ampasnya
dibuang.
g. Hasil saringan/jus dimasukkan dalam wadah,
diberi etiket.
5.
Penyiapan
hewan uji
Hewan uji yang digunakan adalah mencit (Mus musculus) sebanyak 8 ekor
(berpasangan) yaitu 4 jantan dan 4 betina. Mencit yang diambil adalah mencit
yang berbadan sehat dengan berat badan ideal. Sebelum digunakan, mencit
tersebut diadaptasikan dengan lingkungan selama 1-2 minggu.
6.
Perlakuan
hewan uji
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Disiapkan hewan uji mencit (Mus musculus).
c. Dipuasakan hewan uji mencit dan ditimbang.
d. Dikelompokkan mencit betina menjadi 4
kelompok.
e. Mencit I diberi Na.CMC 1%, mencit II diberi
jus nanas 10% b/v, mencit III diberi suspensi mycroginon dan mencit IV diberi
suspensi andalan.
f. Digabungkan dengan mencit jantan dan setiap
hari ditimbang berat badan dan diberi obat yang telah ditentukan selama 7 hari.
g. Pada hari ke-8 dipisahkan mencit jantan dan
mencit betina kemudian dibedah pada hari ke-10.
h. Diamati ada tidaknya fetus pada mencit
tersebut dan dihitung jumlah fetusnya.
i. Dikumpulkan data dan dibahas.
j. Disimpulkan.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Tabel
Pengamatan
Tabel
1. Hasil pengamatan berdasarkan peningkatan BB mencit betina.
No
|
Perlakuan
|
Berat Badan (gram)
|
||||||
Hari I
|
Hari II
|
Hari III
|
Hari IV
|
Hari V
|
Hari VI
|
Hari VII
|
||
1
|
Na. CMC 1% b/v
|
27
|
30
|
28
|
29
|
27
|
28
|
27
|
23
|
25
|
25
|
26
|
27
|
27
|
28
|
||
25
|
25
|
26
|
26
|
27
|
27
|
28
|
||
2
|
Susp. Andalan
|
31
|
31
|
31
|
31
|
32
|
32
|
32
|
28
|
27
|
27
|
28
|
29
|
28
|
28
|
||
29
|
28
|
27
|
27
|
28
|
27
|
28
|
||
3
|
Susp. Mycrogynon
|
25
|
25
|
25
|
25
|
25
|
25
|
25
|
24
|
24
|
24
|
23
|
23
|
24
|
23
|
||
24
|
25
|
24
|
23
|
25
|
24
|
25
|
||
4
|
Jus Nanas Muda 10% b/v
|
31
|
30
|
31
|
31
|
31
|
32
|
33
|
29
|
28
|
28
|
27
|
27
|
28
|
29
|
||
30
|
30
|
29
|
29
|
28
|
28
|
29
|
Tabel
2. Data hasil jumlah fetus setelah pembedahan
Replikasi
N
|
Jumlah Fetus
|
|||
Na. CMC 1% b/v
|
Susp. Andalan
|
Susp. Mycrogynon
|
Jus Nanas Muda 10%b/v
|
|
1
|
9
|
0
|
0
|
0
|
2
|
7
|
4
|
0
|
1
|
3
|
10
|
0
|
2
|
0
|
∑
|
26
|
4
|
2
|
1
|
x
|
8,67
|
1,3
|
0,67
|
0,3
|
B.
Pembahasan
Fertilitas
adalah pembentukan gamet yaitu perpaduan spermatozoa dari system reproduksi
pria dengan ovum ( sel telur ) dari system reproduksi wanita.
Kontrasepsi
adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya konsepsi atau kehamilan baik
bersifat sementara maupun bersifat permanen. Kontrasepsi yang paling sering
digunakan adalah kontrasepsi hormonal, salah satunya adalah pil monofosis. Pil
ini mengandung 2 hormon estrogen seperti ethynilestradiol dan hormone
progesteron seperti levonorgestrel. Estrogen terutama berkhasiat menekan
sekresi FSH, progestagen khusus menghambat sekresi LH sehingga di pertengahan
siklus tidak terjadi puncak, yang mutlak bagi ovulasi.
Pada
percobaan ini selain pil KB yang digunakan, dilakukan pula perlakuan dengan
menggunakan jus nanas mudah 10% b/v. Salah satu kandungan kimia buah nanas
adalah enzim bromelain. Enzim ini menghambat pertumbuhan sel, sehingga jika
dikonsumsi oleh orang hamil dapat menyebabkan keguguran, karena dapat
menghambat pertumbuhan sel, sedangkan pada orang hamil sel terus
berkembang.
Pada
percobaan ini dilakukan uji antifertilitas terhadap hewan uji mencit ( Mus musculus ) dengan menggunakan
suspensi obat mikroginon dan suspense andalan
serta Na.CMC 1% b/v sebagai kontrol negatif.
Pengamatan
antifertilitas setiap obat tersebut dapat diamati dengan memperlihatkan berat
badan mencit kurang lebih selama satu
minggu kemudian dipisahkan. Selain itu dapat diamati pula dengan melakukan
pembedahan pada hari ke 10 dan diamati jumlah fetus yang terbentuk.
Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan dengan mengamati berat badan hewan uji, Terlihat
berat badan pada hewan uji yang diberi suspensi Na.CMC 1%. Hewan uji yang
diberi suspensi obat mikroginon berat badannya tetap dari hari pertama sampai
hari ke- 7 yaitu berat badan 25 g, pada hewan uji yang diberi suspense andalan.
Berat badan hewan uji meningkat pada hari ke- 5 yaitu berat badan l 32 g sampai
hari ke- 7, sedangkan berat badan awal sampai hari ke- 4 yaitu 31 g, sedangkan
hewan uji yang di beri jus nanas 10% berat badannya tidak tetap, pada hari
ke-1,3,4,dan 5, adalah 31 g, hari ke-2 30 g, dan hari ke-6, dan 7, 32 g dan 33
g.
Pada
pengamatan berdasarkan berat badan hewan uji yng diberi Na.CMC 1% berat
badannya tidak stabil, sedangkan menurut literatur mencit hamil mengalami
peningkatan berat badan. Hal ini embuktikan bahwa mencit tersebut tidak hamil,
sedangkan ke-3 mencit yng diberi suspense
moikroginom sebanyak 1bat mikroginon, andalan dan jus nanas 10% b/v berat badannya stabil,
berarti mencit tersebut tidak hamil.
Selain
pengamatan terhadap berat badan, juga dapat diamati jumlah fetus, hewan uji
diberi suspense Na.CMC 1% rata-rata
jumlah fetusnya adalah 9, suspense adalah sebanyak 1 fetus pada suspense
mikroginon sebanyak 1 fetus dan jus nanas tidak ada fetus.
Berdasarkan
di analisis data terdapat perbedaan nyata antara Na. CMC 1% b/v dan jus nanas 10%
b/v dengan susupensi mikroginon dan suspense andalan tidak memperhatikan
perbedaan yang nyata begitupun antara suspense obat mikroginon dan suspense
andalan tidak memperhatikan perbedaan yang nyata, begitupun antara suspense
obat mikroginon dan suspense obat andalan.
BAB
VI
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
1.
Obat yang mempunyai efek antifertilitas tinggi yaitu jus nanas 10% b/v kemudian
suspensi mikroginon, selanjutnya suspensi andalan.
2 .Suspensi
Na.CMC 1% b/v memperlihatkan perbedaan
yang nyata antara suspensi mikroginon, suspensi andalan dan jus nanas 10% b/v.
3 Suspensi
mikroginon, suspensi andalan dan jus nanas 10% b/v memperlihatkan perbedaan yang tidak
nyata.
B.
SARAN
Kami sebagai
praktikan mengharapkan bimbingan dalam praktikum maupun dalam pembuatan
laporan.
STATISTIK
DATA
Table hasil jumlah fetus setelah pembedahan
Replikasi
N
|
Jumlah
fetus
|
Jumlah
|
|||
Na.CMC 1%
b/v
|
Susp.
Andalan
|
Susp.
Mikroginon
|
Jus nanas
10% b/v
|
||
1
2
3
|
9
7
10
|
0
4
0
|
0
0
2
|
0
1
0
|
9
12
12
|
Σ
|
26
|
4
|
2
|
1
|
33
|
X
|
8,67
|
1,3
|
0,6
|
0,3
|
2,75
|
a. Perhitungan derajat bebas (db)
db Total =
Total banyaknya pengamatan – 1
= (3 x 4) – 1
= 12 – 1
= 11
db perlakuan =
Banyaknya perlakuan – 1
= 4 – 1
= 3
db galat =
db total – db perlakuan
= 11 – 3
= 8
b. Perhitungan jumlah kuadrat (JK)
1.
Σ (Total) = Σ (Y)
= (9)2 + (7)2 + (4)2 + (1)2 + (10)2 + (2)2
= 251
2.
Rata-rata =
=
= 90,75
3.
Perlakuan =
=
= 232,33 – 90,75
= 141,58
4.
Galat = Total – rata-rata – perlakuan
= 251 – 90,75 – 141,58
= 18,67
c. Perhitungan derajat bebas (db)
db Total =
total banyaknya pengamatan – 1
= (3 x 4) – 1
= 12 – 1
= 11
db perlakuan =
banyaknya perlakuan – 1
= 4 – 1
= 3
db Galat = db Total – db perlakuan
= 11 – 3
= 8
d. Perhitungan jumlah kuadrat total (KJT)
1.
Jumlah
kuadrat perlakuan =
=
47,193
2.
Jumlah
kuadrat Galat =
= 2,33
3.
Perhitungan
nilai distribusi F
F hitung =
=
= 20,5
Table
Analisis varians (Anava)
Sumber
variasi
|
Db
|
JK
|
JKT
|
Fh
|
F table
|
|
0,05
|
0,01
|
|||||
Rata – rata
Perlakuan
Galat
|
1
3
8
|
90,75
141,58
18,67
|
90,75
47,193
2,33
|
20,25*
|
4,97
|
7,50
|
Total
|
12
|
251
|
-
|
Ket :
* signifikan (Fh > Ft)
Statistik F dari apendiks daftar D adalah
F α 0,05 = 4,07
F α 0,01 = 7,50
F hitung disbanding Ftabel pada α = 0,05 –
0,01 adalah
Fh* > Ft α 0,05 – 0,01
20,25* > 4,07 – 7,50
Ket :
Fh = Faktor hitung
Ft = F table
* =
signifikan
Oleh F
hitung lebih besar dari Ftabel berarti pengujian bersifat signifikan yang
artinya ada perbedaan antar keempat perlakuan. Untuk mengetahui yang paling
berpengaruh diantara perlakuan tersebut, maka digunakan uji Newman – keuls
Syi =
=
=
= 0,88
Dari
daftar E dalam apendiks dengan v = 8 dan α = 0,05 didapat :
P :
2 : 3 : 4
Rentang : 3,26 : 4,04 : 4,53
Harga
yang diperoleh dikalikan dengan 0,88 maka didapat rentang signifikan terkecil
(RST) untuk tiap P sebagai berikut :
P : 2 : 3 : 4
RST : 2,87 : 3,55 : 3,99
Dari
data rata-rata perlakuan disusun mulai dari data sampai yang terbesar
Perlakuan : 4 : 3 : 2 : 1
Jus nanas sus.mikro sus.and Na.CMC1%
Rata-rata : 0,3 0,6 1,3 8,67
Langkah
terakhir menghasilkan perbandingan antara perlakuan
1 lawan 2 =
8,67 – 1,3 = 7,37 > 2,87 Signifikan
1 lawan 3 = 8,67 – 0,6 =
8,07 > 3,55 Signifikan
1 lawan 4 =
8,67 – 0,3 = 8,37 > 3,99 Signifikan
2 lawan 3 =
1,3 – 0,6 = 0,7 > 3,55 Nonsignifikan
2 lawan 4 =
1,3 – 0,3 = 1,0 > 3,99 Nonsignifikan
3 lawan 4 =
0,6 - 0,3 = 0,3 > 3,99 Nonsignifikan
DAFTAR
PUSTAKA
diakses
25 oktober 2011)
Anonin,
2009, Nanas, (online), (http://pertanian.blogdetik. com/2009/03/05/
nanas-ananas-comosus-l-merr/, diakses 10 november 2001)
Anonim,
2009, Sari Buah Nanas Kaya Manfaat,
(Online), (http://refanol dagdigdug.
com/2009/02/nanas, diakses 12 november 2011)
Anonim,
2010, Pil KB Andalan, (Online), (http//www.dechacare.com
/andalan-pil-kb-p543.html, diakses 9 november 2011)
Anonim,
2010, Obat Antifertilitas, (Online), (http://mlpcompany.blogspot. com /2010 /11/obat-anti -fertilitas.html,
diakses 25 oktober 2011)
Ditjen
POM, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta
Gunawan,
S.G dan Setiabudy, 2007, Farmakologi dan
Terapi, Edisi 5. Gaya baru, Jakarta
Malole,
M. B. M, 1989, Penggunaan Hewan-hewan Percobaan Di Laboratorium,
Institut Pertanian, Bogor
Tjay,
T. H dan Raharja, K, 2007. Obat-obat
Penting, Gramedia, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar