ANALISIS
KUANTITATIF GOLONGAN OBAT ANALGETK-ANTIPIRETIK (METAMPIRON) DENGAN METODE IODIMETRI
ABSTRACK
In
this experiment aims to determine the
levels of the drug
classes analgetic-antipireticum is metampiron to use the
appropriate method. The method used to measure the levels of metampiron in a tablet dosage
antalgin was iodimetri method. In
this method, the sample solution is titrating
by iodium 0,1 N solution.
ABSTRAK
Pada percobaan ini bertujuan untuk
mengetahui kadar golongan obat analgetik-antipiretik yaitu metampiron
dengan menggunakan metode yang sesuai. Metode yang digunakan untuk mengukur
kadar metampiron dalam sediaan tablet antalgin adalah metode iodimetri. Pada metode ini, larutan
sampel metampiron dititrasai dengan iodium 0,1 N.
PENDAHULUAN
Analgetik
merupakan obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran. (DEPKES RI, 2007).
Antipiretik
adalah zat-zat yang digunakan untuk menurunkan suhu tubuh (demam). (Tjay, dan Kirana.
2010)
Adapun maksud
percobaan adalah untuk mengetahui dan menetapkan kadar metampiron yang terdapat
dalam sediaan tablet metampiron secara Iodimetri.
Adapun tujuan dari
percobaan ini adalah untuk mengetahui dan menentukan kadar metampiron dalam sediaan
tablet metampiron secara Iodimetri.
Adapun prinsip dari
percobaan ini adalah berdasarkan titrasi iodimetri sampel dititrasi dengan
menggunakan larutan iodide dan menentukan kadar metampiron dalam tablet
metampiron.
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Uraian Tentang Golongan Obat Analgetik Antipiretik
Analgesik
atau obat penghilang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau menghalang rasa
nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Nyeri adalah perasaan sensoris dan
emosional yang tidak nyaman, berkaitan dengan (ancaman) kerusakan jaringan..
Batas nyeri untuk suhu adalah konstan, yakni pada 44-45o C.
Antipiretik adalah zat-zat yang digunakan
untuk menurunkan suhu tubuh (demam). Pada umumnya demam adalah suatu gejala dan
bukan merupakan penyakit tersendiri. Bila suhu mencapai 40-41o C, barulah terjadi
situasi kritis yang bisa menjadi fatal, karena tidak terkendali oleh tubuh. (Tjay
Tan Hoam dan Kirana, 2010).
B. Uraian
Tentang Metampiron
Nama IUPAC : METHAMPYRONUM
Nama Lain : Metampiron, antalgin
Rumus Kimia : C13H16N3NaO4S.
H2O
R.Bangun :
Bobot Molekul : 351,37
Pemerian : Serbuk
hablur, putih atau
putih kekuningan
Kelarutan : Larut
dalam air, larut dalam HCl 0,02 N
Khasiat : Analgetik, antipiretik, untuk
macam-macam rasa sakit, pada kolik dan sakit setelah operasi
Dosis : Dewasa
3 g
Anak
6-12 tahun 2
g
Anak
6 tahun 1 g
Pemberian : Diberikan
secara oral
Farmalogi : Pada
fase ini, antalgin mengalami
proses absorbs,
distribusi, metabolism,
dan ekskresi yang berjalan secara stimuli langsung.
C. Uraian
Metode Penetapan Kadar Metampiron
Titrasi
Iodimetri (Farmakope IV, Hal. 538)
Timbang secara seksama lebih kurang 200 mg,
larutkan dalam 5 mL air. Tambahkan 5 mL asam klorida 0,02 N dan segera titrasi
dengan iodium 0,1 N menggunakan indikator kanji, dengan sekali-kali dikocok
hingga terjadi warna biru mantap selama 2 menit.
Metodologi praktikum
A. Desain
Praktikum
Penelitian untuk menguji adanya kandungan
Metampiron pada sediaan tablet yang ada disalah satu apotik yang beredar di
Makassar.
B. Waktu dan Tempat
Praktikum
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia
Farmasi Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia Timur, Makassar 2013. Pada hari
Senin, Tanggal 28 Januari 2013, Pukul 14.00 WITA.
C. Alat
dan Bahan
1.
Alat-Alat
Adapun alat yang digunakan adalah :
a. Batang pengaduk
b. Buret
c. Corong gelas
d. Erlenmeyer
e. Gelas kimia
f. Gelas ukur
g. Kompor listrik
h. Labu ukur
i. Lap halus/lap kasar
j. Lumpang
k. Pipet tetes
l. Stamper
m. Sendok tanduk
n. Statif
o. Timbangan analitik
2.
Bahan-Bahan
Bahan-bahan yang digunakan :
a.
Aquadest
b.
Asam klorida 0,02 N
c.
Indikator kanji 0,5 %b/v
d.
Iodium 0,1 N
e.
Metampiron
f.
Kertas perkamen
D.
Metode Kerja
1. Pengolahan
Samprel
Sampel diambil secara acak dari salah satu
Apotik yang beredar di wilayah Makassar, lalu ditimbang pertablet sebanyak 10
tablet lalu digerus sampai halus.
2.
Pembuatan larutan baku
a.
Pembuatan Iodium 0,1 N
Ditimbang iodium
sebanyak 1,4 g dan KI sebanyak 3,6 g, dimasukkan ke dalam gelas kimia,
dilarutkan dengan aquadest 100 mL. Ditambahkan 3 tetes HCl P dan dimasukkan ke
dalam labu ukur 1000 mL.
b.
Pembuatan Kanji 0,5% b/v
Ditimbang kanji sebanyak 500 mg, lalu dilarutkan dengan
aquadest sebanyak 100 mL dalam gelas kimia. Dipanaskan larutan tersebut dengan
kompor listrik sampai selama ± 3 menit.
3.
Prosedur Kerja
Ditimbang seksama 200 mg zat dan dimasukkan
ke dalam erlenmeyer,
ditamabahkan 5 mL aquadest dan 5 mL asam klorida 0,01 n lalu dikocok hingga
larut dan homogen dititrasi dengan iodium 0,1 N menggunakan indikator kanji dengan sesekali
dikocok hingga terjadi warna biru mantap selama 2 menit.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Tabel Pengamatan
Rep
|
Volume
sampel
(mg)
|
Pembacaan
skala buret
|
Volume
titrasi (ml)
|
Rata-rata
(ml)
|
|
Titik
awal
(ml)
|
Titik
akhir
(ml)
|
||||
1.
2.
3.
|
200
200
200
|
0
29.7
0
|
20,7
40,3
19,7
|
20,7
20,7
20,7
|
20
|
B.
Reaksi
C.
Perhitungan
Kadar
metampiron (etiket) = 500 mg
Kadar
pada FI = 400 mg
Bobot
rata-rata pertablet = 6,03 mg
B.ditimbang=
x
kadar FI
=
x
400 mg
= 482,4 mg
Dit : %K = … ?
Peny : BM
Metampiron =351,37
Konsentrasi =0,1 N
Mgrek =351,37x0,1
=35,13 mg
1 mL I2 ≈ metampiron
35,13 mg
1. Untuk volume titrasi 20,1 mL
maka
20,1 mL I2 0,1 N ≈
Metampiron ?
mg
kadar titrasi = mL
I2 x kadar
= 20,7 x 35,13
= 727,3359 mg
Bobot/tabet =
x 6,03
mg
=
909,169 mg
Kadar/tablet =
x 100
%
=
x
100 %
= 181,83%
2. Untuk volume titrasi 20,1 mL
maka
20,1 mL I2 0,1 N ≈
Metampiron ?
mg
kadar titrasi = mL
I2 x kadar
= 19,6
x 35,13
= 688,6852
mg
Bobot/tabet =
x 6,03
mg
=
860,8565 mg
Kadar/tablet =
x 100
%
=
x
100 %
= 172,17%
3. Untuk volume titrasi 20,1 mL
maka
20,1 mL I2 0,1 N ≈
Metampiron ?
mg
kadar titrasi = mL
I2 x kadar
= 19,7
x 35,13
= 692,1989
mg
Bobot/tabet =
x 6,03
mg
=
861,248 mg
Kadar/tablet =
x 100
%
=
x
100 %
= 173,05%
%k
rata-rata =
=
= 175,68%
D. Pembahasan
Pada percobaan ini, sebelum melakukan titrasi terlebih dahulu larutan sampel metampiron ditambahkan dengan larutan asam klorida 0,02 N. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan keasamaan metampiron sehingga dapat dititrasi.
Pada percobaan ini, sebelum melakukan titrasi terlebih dahulu larutan sampel metampiron ditambahkan dengan larutan asam klorida 0,02 N. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan keasamaan metampiron sehingga dapat dititrasi.
Dari
hasil percobaan diperoleh volume titrasi rata-rata adalah 20 mL. Dengan % K
rata-rata 175,68%.
Dari
hasil perhitungan diperoleh % K Metampiron adalah 175,68%. Hasil ini tidak
sesuai dengan literatur pada Farmakope Edisi III yakni tidak kurang dari 99 %
dan tidak lebih dari 101,0 %.
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan
penetapan kadar Metampiron dalam tablet, dapat diambil kesimpulan bahwa volume
titrasi rata-rata yaitu
20 ml dengan %k metampiron 175,68%, dimana kadar masing-masing
Erlenmeyer 1 sampai 3 adalah 181,83%, 172,171%, dan 173,05%, dimana kadar
tersebut tidak sesuai dengan syarat yang tertera pada FI Edisi III, yaitu tidak
kurang dari 99 % dan tidak lebih dari 101,0 %
DAFTAR PUSTAKA
Donald C. 2009. “Intisari Kimia Farmasi”. EGC ; Jakarta
DEPKES RI. 1979. “Farmakope Indonesia Edisi III”. DIRJEN
POM ; Jakarta
DEPKES RI. 1995. “Farmakope Indonesia Edisi IV”. DIRJEN
POM ; Jakarta
DEPKES RI. 2007. “Farmakologi”. Pusdikarsi ; Jakarta
DEPKES RI. “Pelayanan Informasi Obat”. DIRJEN POM ;
Jakarta
Sulistia, G, Ganiswara. 2009. “Farmakologi dan Terapi
Edisi V”. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ; Jakarta
Tan, Hoan Tjay dan Kirana Rahardja. 2007. “Obat-Obat
Penting”. Elex Media ; Jakarta
SKEMA KERJA
heheheh,,, terjebak k d dlmnya,, good,,,
BalasHapusTerima kasih..
HapusSaran dan kritik bersifat membangun sangat kami harapkan.. Hehehe.
Harrah's Philadelphia Casino & Racetrack - Mapyro
BalasHapus777 Harrah's Philadelphia 충청북도 출장마사지 Boulevard 남원 출장샵 Chester, PA 13013. Directions · 속초 출장샵 (484) 317-1000. 상주 출장안마 Call Now · More 계룡 출장안마 Info. Hours, Accepts Credit Cards, Attire, Wi-Fi,