ANALISIS KUANTITATIF GOLONGAN OBAT
BARBITURAT (FENOBARBITAL) DENGAN
METODE SPEKTROFOTOMETRI UV – VIS
ABSTRACT
In this
experiment aims to determine the levels
of the drug classes barbiturate is phenobarbital
to use the appropriate method. The method used to measure the levels of phenobarbital in a tablet dosage phenobarbital
was spectrophotometric method. In
this method, the sample solution is placed in a cuvette phenobarbital is
irradiated by UV with a wavelength equal to the phenobarbital molecule
is 255 nm with percent levels
obtained were 0,792
%.
ABSTRAK
Pada percobaan ini bertujuan untuk
mengetahui kadar golongan obat barbiturat yaitu fenobarbital dengan menggunakan
metode yang sesuai. Metode yang digunakan untuk mengukur kadar fenobarbital
dalam sediaan tablet fenobarbital adalah metode spektrofotometri. Pada metode
ini, larutan sampel fenobarbital diletakkan pada sebuah kuvet yang disinari
oleh UV dengan panjang gelombang yang sama dengan molekul pada fenobarbital
yaitu 255 nm dengan % kadar yang diperoleh adalah 0,792 %.
PENDAHULUAN
Antikonvulsi (antikejang) digunakan
untuk mencegah dan mengobati bangkitan epilepsi (epileptic selzure) dan
bangkitan non epilepsi. Fenobarbital diketahui memiliki efek antikonvulsi
spesifik, yang berarti efek antikonvulsinya tidak berkaitan langsung dengan
efek hipnotiknya. (Sulistia G. G., 2009)
Adapun maksud dari percobaan ini
yaitu untuk mengetahui kadar obat barbiturat yakni fenobarbital dalam sediaan
farmasi.
Adapun tujuan percobaan yaitu untuk
menentukan kadar fenobarbital dalam suatu sediaan farmasi dan mempelajari cara
penentuan kadar dengan menggunakan spektrofotometri UV – Vis.
Adapun prinsip percobaan yaitu
berdasarkan penentuan kadar fenobarbital dengan menggunakan spektrofotometri UV
– Vis untuk melihat serapannya ditunjukkan dengan perhitungan regresi linear.
TINJAUAN
PUSTAKA
A. URAIAN TENTANG GOLONGAN OBAT BARBITURAT
Barbiturat merupakan
derivat asam barbiturat ( 2, 4, 6 - trioksaheksa – hidropirimidin). Asam
barbiturat sendiri tidak menyebabkan depresi susunan saraf pusat, efek hipnotik
sedatif dan efek lainnya ditimbulkan bila posisi S ada gugusan alkil atau aril.
(Sulistia G. G., 2009)
Disamping sebagai golongan
hipnotik – sedatif, golongan barbiturat efektif sebagai obat antikonvulsi dan
yang biasa digunakan adalah barbiturat. Kerja lama (long acting) barbiturat
yaitu fenobarbital dan pirimidin yang struktur kimianya mirip barbiturat. (Sulistia G. G., 2009)
Barbiturat digolongkan
berdasarkan durasi kerja tiopental merupakan obat yang bekerja sangat singkat
(beberapa menit). Pentobarbital, Sekobarbital dan Amobarbital adalah obat –
obat yang bekerja singkat (beberapa hari). Tiopental (kerja sangat singkat),
bersifat sangat larut lemak, setelah pemberian secara cepat obat ini masuk ke
dalam otak kemudian didistribusikan ulang ke dalam jaringan – jaringan tubuh
lain dan akhirnya ke dalam lemak sering obat ini didistribusikan ulang.
Konsentrasi dalam otak turun dibawah kadar efektif, oleh karena itu durasi
kerja tiopental sangat singkat. (Janet L. Stringer, 2009)
B.
URAIAN
TENTANG FENOBARBITAL
Fenobarbital
asam 5,5 fenil – etil barbiturat merupakan senyawa organik pertama yang digunakan
dalam pengobatan antikonvulsi, kerjanya membatasi perjalanan aktivitas bangkitan dan menaikkan
ambang rangsang. Fenobarbital masih merupakan obat antikonvulsi pilihan karena
masih efektif dapat diatasi dengan pemberian stimulasi sentral tanpa mengurangi
efek antikonvulsinya. (Sulistia G. G., 2009)
Dosis
efektif relatif rendah dengan magin of safety cukup luas sehingga banyak
dipertimbangkan untuk dipakai sebagai antikonvulsi. (Fardin AB, 1992)
Farmakokinetik
dari fenobarbital adalah fenobarbital diabsorbsi dengan cepat dan sempurna bila
dicerikan secara oral. Fenobarbital direabsorbsi diusus dengan baik (70 – 90%)
dan diekskresikan lewat urin dan hanya 10 – 30% dalam keadaan utuh. (Tan Hoan
Tjay, 2007)
C.
ANALISA
BARBITURAT
Terdapat beberapa metode untuk mengetahui
kadar barbiturat pada suatu sediaan farmasi. Diantaranya adalah metode titrasi
dan metode instrument.
a.
Metode Titrimetri
1. Metode Acidi – Alkalimetri
Acidi – Alkalimetri
merupakan contoh analisis volumetri, yaitu suatu cara atau metode uang menggunakan
larutan yang disebut titran dan dilepaskan dari perangkat gelas yang disebut
buret. Bila larutan yang diuji bersifat basa maka titran harus bersifat asam
dan sebaliknya. Titrasi memakai NaOH 0,1 N sebagai titran dan indicator biru
fiolin.
Tiap ml NaOH 0,1 N ≈ 18,42 mg barbital.
2. Metode Argentometri
Argentometri merupakan
titrasi penentuan analit yang berupa ion halida dengan menggunakan larutan
standar perak nitrat (AgNO3).
Tiap ml perak nitrat 0,1 N
≈ 1/10
berat molekul barbiturat.
3. Metode Bromometri
Bromometri adalah salah
satu metode titrasi yang didasarkan pada reaksi oksidasi reduksi. Bromometri
merupakan salah satu metode oksidametri dengan dasar reaksi oksidasi dan ion
bromat (BrO3).
Tiap ml kalium bromat ≈ 5,25 mg diol.
b.
Metode
Instrument
1. Metode Kromatografi
Fenobarbital dan natrium
fenobarbital dalam sediaan farmasi telah dianalisis dengan metode KCKT oleh
Morley dan Erlord. Pemisahan dilakukan dengan kolom Nudeosil C-18 (15 cm x 0,40
cm) dengan ukuran partikel 5 mikron. Fase gerak yang dilakukan adalah buffer
fosfat 0,01 M, pH 3,5.
2. Metode Spektrofotometri
Pada metode ini, larutan sampel
(fenobarbital) diletakkan pada sebuah kuvet yang disinari oleh cahaya UV dengan
panjang gelombang yang sama dengan molekul pada fenobarbital yaitu 255 nm.
METODOLOGI
PRAKTIKUM
A.
DESAIN
PRAKTIKUM
Praktikum dilakukan secara eksperimen
sederhana untuk menentukan kadar fenobarbital dalam suatu sediaan farmasi
dengan menggunakan metode spektrofotometri UV – Vis.
B.
WAKTU
DAN
TEMPAT
Praktikum dilaksanakan pada hari
senin tanggal 28 Januari 2013 pada jam 13.00 – selesai di Laboratorium Kimia
Farmasi, universitas Indonesia Timur, Makassar.
C.
ALAT DAN
BAHAN
1.
Alat – alat
yang digunakan
a. Batang
pengaduk
b. Corong
gelas
c. Erlenmeyer
d. Gelas
kimia
e. Gelas
ukur
f. Labu
takar
g. Lumpang
h. Pipet
tetes
i. Pipet
volume
j. Spektrofotometri
UV – Vis
k. Stamper
l. Timbangan
analitik
2.
Bahan –
bahan yang digunakan
a. Aquadest
b. Asam
borat
c. Asam
klorida
d. Etanol
e. Fenobarbital
tablet
f. Kapas
g. Kloroform
h. Natrium
hidroksida
D. METODE KERJA
1.
Penyiapan sampel
Pada
percobaan ini disiapkan 20 tablet fenobarbital yang ditimbang satu per satu,
dihitung bobot rata – rata tiap tablet. Tablet digerus hingga halus lalu
ditimbang sebanyak 50 mg.
2. Pembuatan larutan
a. Pembuatan larutan baku NaOH 0,1 N
Ditimbang NaOH
sebanyak 4 gram lalu dilarutkan dengan aquadest. Dimasukkan campuran tersebut
ke dalam labu takar 1000 ml dan cukupkan volumenya sampai tanda batas dan
homogenkan.
b. Pembuatan larutan standar
Ditimbang fenobarbital baku sebanyak 25 mg lalu dimasukkan ke dalam labu
takar 500 ml. Dicukupkan volumenya dengan larutan baku NaOH 0,1 N sampai batas.
Dilakukan pengenceran pada beberapa konsentrasi yakni 2 bpj, 4 bpj, 6 bpj, 8
bpj dan 10 bpj.
c.
Pembuatan
larutan uji
Ditimbang serbuk uji sebanyak 25 mg. Dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml
dan dicukupkan volumenya dengan larutan baku NaOH 0,1 N sampai tanda batas dan
homogenkan.
3. Prosedur kerja
Dimasukkan
larutan standar 2 bpj, 4 bpj, 6 bpj, 8 bpj dan 10 bpj pada kuvet 1 cm lalu
diukur absorbansinya pada panjang gelombang antara 240 – 270 nm pada
spektrofotometri UV – Vis. Dimasukkan larutan uji 1000 bpj pada kuvet 1 cm lalu
diukur absorbansinya pada panjang gelombang antara 240 – 270 nm pada
spektrofotometri UV – Vis.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. TABEL PENGAMATAN
Tabel 1. Fenobarbital
Baku
No.
|
Konsentrasi
(x)
|
Serapan
(y)
|
XY
|
X2
|
Y2
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
2 bpj
4 bpj
6 bpj
8 bpj
10 bpj
|
0,119
0,223
0,387
0,467
0,513
|
0,238
0,892
2,322
3,736
5,13
|
4
16
36
64
100
|
0,014
0,049
0,149
0,218
0,263
|
∑
|
∑x = 30
|
∑y = 1,709
|
∑xy = 12,318
|
∑x2 = 220
|
∑y2 = 0,693
|
Table 2. Sampel Uji
No.
|
Absorban
|
1.
|
0,330
|
2.
|
0,467
|
3.
|
0,522
|
∑
|
∑ = 1,319
|
∑ ͞x
= 0,439
|
B. PERHITUNGAN PENETAPAN KADAR
Persamaan regresi linear
Y = a + bx
Penetapan
kadar fenobarbital pada sampel
Volume = 25 ml
Berat S = 25 mg
Serapan = 0,439
Y =
a + bx
0,439 = 0,035 + 0,051x
C. PEMBAHASAN
Percobaan dilakukan untuk mengetahui
kadar fenobarbital dalam sediaan tablet fenobarbital secara spektrofotometri UV
– Vis pada panjang gelombang 240 – 270 nm. Spektrofotometri digunakan karena
merupakan instrument yang akurat dimana alat ini digunakan untuk mengukur
transmitas reflekbansi dan absorbs dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang.
Penetapan kadar fenobarbital secara
spektrofotometri UV – Vis dengan cara membuat larutan standar menggunakan
fenobarbital baku yang berfungsi sebagai pembanding dan larutan uji menggunakan
sampel lain. Larutan standar dibuat dalam beberapa konsentrasi yakni 2 bpj, 4
bpj, 6 bpj, 8 bpj dan 10 bpj dan larutan sampel dalam 1000 bpj. Pembuatan
larutan standard an larutan uji menggunakan larutan baku NaOH 0,1 N sebagai
pelarut karena salah satu sifat fenobarbital yaitu larut dalam larutan alkali
hidroksida.
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan maka diperoleh kadar fenobarbital menggunakan spektrofotometri UV –
Vis yakni 0,00792 mg/ml ini tidak sesuai dengan yang tercantum dalam etiket
yakni setiap tablet fenobarbital mengandung 25 mg fenobarbital.
KESIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan tentang
penentuan kadar fenobarbital menggunakan metode spektrofotometri UV – Vis yang
telah diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
% kadar dari percobaan dengan
spektofotometri UV – Vis dan pengelolahan data secara regresi linear yakni
0,792 % atau 0,00792 mg/ml. Kadar yang didapat tersebut tidak sesuai dengan
yang tertera pada etiket yaitu 25 mg.
DAFTAR
PUSTAKA
AB,
Fardin. 1992. Farmakologi bagian I, II.
EGC : Jakarta.
Gandjar,
I. G. 2008. Kimia Farmasi Analisis.
Pustaka Pelajar : Yogyakarta.
R.
A. Day, JR dan A. L. Underwood. 2002. Analisis
Kimia Kuantitatif Edisi ke Enam. Erlangga : Jakarta.
Rohman,
abdul dan Sudjadi. 2008. Analisis Kunatitatif
Obat. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
RG,
Maisyah. 2009. Barbiturat. http://rgmaisyah.wordpress.com/2009/09/26/ barbiturat/. Diakses tanggal 26 September 2009.
Gunawan,
Sulistia G. 2009 Farmakologi dan Terapi
Edisi ke-VI. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.
Stringer,
Janet L. 2009. Konsep Dasar Farmakologi
Edisi III. EGC : Jakarta.
Tjay,
Tan Hoan. 2007. Obat – Obat Penting.
PT. Elex Media Kompetindo : Jakarta.
Wahyoe.
2011. Spektrofotometer UV – VIS. http://wahyoe-analisiskimia.blogspot.com/
2011/03/spektrofotometer-uv-vis.html. Diakses tanggal 10 Maret
2011.
SKEMA KERJA
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar